Selasa, 25 Februari 2020



Belajar Bersama Alam

Alam Takambang Menjadi Guru, perinbahasa Minangkabau ini dibangun atas dasar keyakinan bahwa semua ilmu pengetahuan dipelajari manusia dari proses penciptaan alam semesta. Terinspirasi pada sebuah ayat Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 164 yang artinya:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sesungguhnya terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah: 164)

Belajar itu adalah kebutuhan manusia, orang-orang yang berhenti belajar hanya menjadi pemilik masa lalu, masa depan hanya untuk mereka yang mau belajar, karena dunia selalu berubah. Namun belajar hanya dapat berlangsung dengan baik di lingkungan yang memanusiakan manusia. Menerima jiwa, pemikiran, fisik, dan segala perasaannya. Penerimaan total, sebuah Pendidikan Total. Hal ini yang menjadi konsen Menteri Pendidikan kita yaitu #Merdeka Belajar.

Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Bapak Nadiem Anwar Makarim. Ada empat pokok kebijakan baru yaitu Ujian Naisonal yang akan digantikan dengan bentuk Asesmen Kompetensi Minimum, dan survei karakter, USBN akan di serahkan ke sekolah, Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan penerimanaan peserta didik baru diperluas.

Setiap ilmu akan diproses secara pribadi oleh anak didik secara unik. Totalitas kasih sayang dari orang tua dan guru, dan pemahaman akan penerimaan murid apa adanya, akan melejitkan kemampuan masing-masing anak. Dan setiap anak adalah juara. Semua itu dapat terwujud oleh guru yang mempunyai kebebasan dalam bereksplorasi, berinovasi, kreativitas, dan cerdas dalam mengelola pembelajaran, penyederhanaan perangkatan pembelajaran menurut kami adalah langkah yang tepat dalam kebijakan yang diambil, karena sejatinya pembelajaran yang mengedepankan karakter, eksperimen, dan pengembangan diri secara realitas mampu menjadikan sebuah pembelajaran sekaligus pengalaman yang terbaik.

Jika kita kaitkan dengan judul di atas maka kita termasuk yang manakah?

Ada empat pernyataan yang erat dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) dan alam, yaitu: 1. Belajar di alam 2. Belajar dengan alam 3. Belajar pada alam 4. Belajar bersama alam. Keempat penyataan tersebut mempunyai makna yang berbeda jika diterapkan pada kasus KBM keseharian.

1. Jika seorang guru mengajar misalnya tentang cacing (materi pembelajaran yang ada dikelas 5) dengan cara menyuruh anak-anak membaca buku paket atau membaca buku bab tentang cacing lalu diakhiri dengan tes, dan seluruh kegiatannya dilakukan diluar seperti di bawah pohon, di sawah, di luar ruang kelas itulah yang disebut belajar di alam.

2. Jika seorang guru mengajar misalnya tentang cacing dengan cara mengambil serta memasukan binatang itu ke dalam stoples dan anak-anak disuruh mengamatinya lalu diakhiri dengan tes, dan seluruh kegiatannya dilakukan di dalam atau di luar ruang kelas, itulah yang disebut dengan belajar dengan alam.

3. Seorang guru mengajar misalnya tentang cacing dengan cara mengambil serta memasukan binatang itu ke dalam stoples dan anak-anak disuruh mengamatinya. Sebelum mengakhiri KBM dengan tes, sang guru menjelaskan cacing adalah mahluk hidup yang sangat berjasa bagi bumi, terutama dalam urusan membersihkan sampah. Lalu, guru membuat pernyataan jika cacing saja mampu memberishkan sampah, kita tidak malu sebagai manusia yang hanya bisa “membuang sampah”. Kemudian diakhiri dengan tes dan seluruh kegiatannya dilakukan baik di dalam atau di luar ruang kelas, itulah yang disebut dengan belajar pada alam.

4. Seorang guru mengajar misalnya tentang cacing dengan cara membagi empat kelompok sesuai dengan kondisi anak disetiap kelasnya, dibagi empat kelompok karena pekan ini membahas tentang konsep bilangan berjumlah empat. Setelah dibagi menjadi empat kelompok guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok akan diberi area tanah dengan lokasi yang berbeda. Kelompok pertama di area parkir, kelompok dua di depan masjid kelompok ketiga jalan setapak samping sekolah dan kelompok empat area kebun atau pekarangan sekolah.

Anak-anak mengamati area mereka dengan melihat kondisi tanah apakah terkena sinar matahari langsung atau tanah yang lembab. Setelah itu mereka diminta untuk menggali tanah tersebut sesuai area yang disepakati mencari cacing.

Guru berperan aktif membantu proses pencarian tersebut, (usahakan salah satu dari kelompok dapat menemukan cacingnya), setelah proses pencarian selsai maka siswa diminta membuat laporan sesuia dengan pembelajaran contoh misalnya apabila saat itu kelas sedang belajar bahasa Indonesia membahas laporan atau membuat pernyataan maka dibuat dengan kalimat pernyataan, atau mereka diminta mengumpulkan kata kerja dengan menggunakan bahasa Inggris, dan pembelajaran lainnya. Setelah menyelesaikan beragam laporan tersbut maka siswa berdiskusi tentang apa yang telah mereka kerjakan, berikan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada mereka untuk mengungkapkan perasaan, pengetahuan, dan pemgalaman yang mereka alami. Ciptakan suasana yang kondusif dan tidak gaduh, karena guru adalah manajer yang harus mampu menguasai situasi. Setelah diskusi pada akhirnya guru melakukan refleksi dengan menjelaskan definisi, penjelasan, kesimpulan dan hikmah disetiap kegiatan yang dilakukan. Kemudian guru memberikan asessment terhadap tujuan pembelajaran tadi dengan cara analisis berupa worksheet, wawancara, presentasi, atau dengan hasil karya. Seluruh proses itulah yang dinamakan KBM menggunakan cara belajar bersama alam dengan menggunakan metode eksplorasi.



Semua metode yang mengintegrasikan semua ilmu yang dipelajari anak-anak prinsipnya adalah (melakukan praktik langsung dari pengalaman).



#Merdeka Belajar

Guru merupakan penentu kebijakan di kelas dan mampu memposisikan dirinya sebagai seorang fasilitator, manajer, motivator, entrepreneur, designer, entertainer, dan reseacher.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi online kelas 5